Seorang pemimpin yang punya gaya kepemimpinan yang baik harus mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi, mengarahkan, dan menginspirasi individu atau kelompok demi mencapai tujuan tertentu.

Dalam konteks bisnis, kepemimpinan mencakup kemampuan untuk membuat keputusan strategis, memotivasi tim, mengelola konflik, dan membuat budaya kerja yang sehat dan efektif. Hal ini karena kesuksesan sebuah bisnis seringkali ditentukan oleh bagaimana pemimpinnya mengambil keputusan dan mengarahkan tim. 

Lantas, bagaimana memahami gaya kepemimpinan yang tepat agar bisa menjadi kunci untuk menghadapi tantangan dan mencapai tujuan bisnis? Ulasan berikut dapat menjadi jawabannya.

Pentingnya Gaya Kepemimpinan yang Tepat dalam bisnis

Riset dari American Psychological Association menyatakan bahwa karyawan yang puas dengan pekerjaan mereka akan bekerja lebih produktif. Oleh karenanya, bagaimana seorang pemimpin memimpin sangat penting bagi tim. 

Seorang pemimpin harus mampu menyesuaikan dirinya dengan sifat, karakter, dan kemampuan anggotanya. Selain itu, pemimpin yang mampu memahami kebutuhan timnya dapat meningkatkan loyalitas karyawan dan menjaga reputasi perusahaan di mata publik.

Contohnya, Indra Nooyi sebagai mantan CEO di PepsiCo, sebagai pemimpin dia memiliki gaya pendekatan empatik dan strategis. Selama berkarir lebih dari 12 tahun  ia berhasil mengarahkan perusahaan untuk fokus pada produk yang lebih sehat sambil tetap meningkatkan pendapatan. Nooyi juga dikenal karena perhatian besar pada kesejahteraan karyawan dan visinya tentang keberlanjutan.

Oleh karenanya, gaya kepemimpinan yang tepat berarti memahami kebutuhan bisnis Anda dan terus beradaptasi untuk menghadapi tantangan. Dengan begitu, bisnis Anda dapat berkembang lebih optimal.

Faktor-faktor yang Harus Diperhatikan dalam Memilih Gaya Kepemimpinan

Memahami faktor-faktor ini menjadi kunci penting untuk meraih keberhasilan dalam memimpin, terutama bagi Anda yang sedang mengidentifikasi gaya kepemimpinan apa yang cocok di suatu organisasi atau tim. Ada beberapa faktor yang menjadi dasar yang diperhatikan, seperti:

1. Struktur dan karakteristik

Struktur dan karakteristik tim dalam organisasi memiliki peran penting dalam memastikan keberhasilan dan efektivitas kerja. Tim yang solid dan terstruktur dengan baik dapat meningkatkan produktivitas dan inovasi.

• Struktur 

Struktur dalam tim menuju pada bagaimana pembagian tugas dan tanggung jawab dibagi pada anggota tim. Struktur ini dapat berbentuk fungsional, lintas fungsi, virtual, atau mandiri, dan setiap jenis struktur mempengaruhi bagaimana pemimpin berinteraksi dengan anggotanya. 

Misalnya, dalam tim fungsional yang terdiri dari anggota dengan keterampilan yang sama, pemimpin sebaiknya lebih memilih gaya kepemimpinan yang lebih terstruktur dan terarah, seperti gaya otokratis atau transaksional, yang fokus pada pencapaian target dan hasil yang jelas. 

Di sisi lain, tim lintas fungsi yang terdiri dari berbagai disiplin ilmu mungkin memerlukan gaya kepemimpinan yang lebih kolaboratif, seperti demokratis atau transformasional, untuk memastikan semua suara dan perspektif didengar dalam pengambilan keputusan.

Karakteristik Tim

untuk memastikan semua suara dan perspektif didengar dalam pengambilan keputusan.

Jika tim terdiri dari anggota yang sangat berpengalaman dan mandiri, gaya kepemimpinan yang lebih otonom, seperti gaya kepemimpinan mandiri, mungkin lebih efektif karena tim tersebut membutuhkan lebih sedikit pengawasan. 

Sebaliknya, jika tim baru dibentuk atau memiliki anggota dengan berbagai keterampilan, gaya kepemimpinan yang lebih langsung dan pembimbingan, seperti gaya kepemimpinan transaksional, dapat lebih membantu untuk memberikan arahan yang jelas dan membangun. Jenis-jenis gaya kepemimpinan itulah yang perlu dipahami.

Tujuan dan Visi bisnis

Tujuan dan visi bisnis merupakan faktor utama dalam menentukan gaya kepemimpinan yang tepat.

Gaya kepemimpinan juga harus disesuaikan dengan arah perusahaan agar sesuai dengan tujuan dan visi perusahaan dalam jangka panjang maupun pendek.

Berikut beberapa tujuan dan visi bisnis:

• Bisnis dengan visi inovatif: Jika perusahaan berfokus pada inovasi dan perubahan cepat, gaya kepemimpinan transformasional dan visioner lebih tepat. Pemimpin juga harus mampu menginspirasi tim untuk beradaptasi dan berinovasi
• Bisnis dengan fokus pada efisiensi: Gaya kepemimpinan transaksional atau otokratis cocok untuk perusahaan yang membutuhkan stabilitas dan pengelolaan sumber daya yang lebih efisien.
• Bisnis yang fokus pada pertumbuhan: Gaya kepemimpinan demokratis atau partisipatif membantu dalam merencanakan ekspansi dan melibatkan tim dalam proses pengambilan keputusan.

Dengan menyesuaikan jenis gaya kepemimpinan dengan visi dan tujuan bisnis, pemimpin dapat mendorong pencapaian yang lebih efektif dan produktif.

Discover more: 7 Steps to Implement Transformational Leadership

3. Kondisi dan Tantangan

Pemilihan gaya kepemimpinan yang tepat juga sangat dipengaruhi oleh kondisi dan tantangan yang dihadapi organisasi, maksudnya perusahaan dapat menyesuaikan gaya kepemimpinan sesuai dengan kondisi dan tantangan yang sedang dihadapi. 

Ini bagaimana kondisi dan tantangan dapat mempengaruhi gaya kepemimpinan:

• Krisis atau Perubahan Cepat

Dalam situasi krisis atau ketidakpastian, gaya kepemimpinan otokratis atau transaksional lebih dibutuhkan untuk pengambilan keputusan cepat dan pengendalian yang jelas. Pemimpin harus mampu memberikan arahan yang tegas dan memastikan kelangsungan organisasi.

• Persaingan Ketat dan Kompetitor

Saat menghadapi pasar yang kompetitif, pemimpin perlu gaya transformasional dan visioner yang mendorong inovasi serta daya saing. Pemimpin yang menginspirasi dan memberikan visi yang jelas dapat membantu organisasi tetap unggul.

• Stabilitas dan Peningkatan Kinerja

Dalam kondisi stabil, gaya kepemimpinan demokratis atau partisipatif lebih efektif untuk meningkatkan kolaborasi dan keterlibatan tim. Pemimpin memberi kebebasan dan melibatkan tim dalam pengambilan keputusan.

• Perubahan Organisasi

Gaya kepemimpinan transformasional atau situasional diperlukan saat organisasi mengalami perubahan besar, seperti merger atau restrukturisasi. Gaya transformasional atau laissez-faire yang memberi kebebasan kepada tim sangat efektif. Pemimpin memberikan ruang bagi tim untuk berinovasi dan bereksperimen.

• Efisiensi dalam Pengelolaan Biaya

Ketika suatu perusahaan memprioritaskan efisiensi dan pengurangan biaya, gaya transaksional yang berfokus pada hasil dan pengelolaan resource lebih cocok karena untuk mempersingkat tujuan.

Dengan menyesuaikan gaya kepemimpinan dengan tantangan unik organisasi, para pemimpin dapat mendorong ketahanan, inovasi, dan keberhasilan operasional.

Cara Menentukan Gaya Kepemimpinan yang Tepat

Memahami gaya mana yang paling sesuai dengan diri Anda sangat penting untuk memaksimalkan efektivitasnya dan potensi Anda sebagai seorang pemimpin. Berikut merupakan cara untuk menentukan gaya kepemimpinan untuk anda serta penjelasannya.

1. Refleksi dan Evaluasi Kemampuan

Langkah pertama dalam menentukan gaya kepemimpinan yang tepat adalah melakukan refleksi diri dan evaluasi terhadap kemampuan kalian. Pahami dulu  kekuatan dan kelemahan anda dalam memimpin.

• Apakah Anda lebih nyaman dalam mengambil keputusan secara mandiri atau melibatkan tim dalam proses tersebut?
• apakah anda lebih suka memberi arahan yang jelas atau membiarkan tim bekerja secara mandiri?

Refleksi ini tidak hanya membantu Anda memahami gaya kepemimpinan alami Anda, tetapi juga memberikan wawasan tentang area yang perlu ditingkatkan untuk menjadi pemimpin yang lebih efektif.

Discover more: 7 Tips to Boost Team Motivation with a Transformational Approach

3. Adaptasi dengan Kebutuhan Tim

Berikutnya adalah cara Anda bisa memahami kebutuhan dan beradaptasi secara mendalam. Setiap tim memiliki dinamika yang berbeda, dan sebagai pemimpin, Anda harus bisa menyesuaikan pendekatan Anda berdasarkan karakteristik tim tersebut. 

Misalnya, jika tim Anda terdiri dari anggota yang sudah berpengalaman dan mampu bekerja secara mandiri, gaya kepemimpinan transformasional yang memberi kebebasan dan dorongan untuk berinovasi akan lebih efektif. 

Sebaliknya, jika tim Anda memerlukan arahan yang lebih jelas dan pengawasan yang lebih ketat, gaya otokratis atau transaksional yang lebih terstruktur bisa lebih sesuai.

Kunci dari adaptasi ini adalah mengenali situasi dan kesiapan tim, serta menyesuaikan gaya kepemimpinan untuk meningkatkan kinerja dan mencapai tujuan tim dengan lebih efektif.

3. Minta Feedback

Minta feedback dari anggota tim adalah langkah penting dalam menentukan gaya kepemimpinan yang tepat. Feedback memberikan perspektif yang objektif tentang bagaimana gaya kepemimpinan Anda diterima dan bagaimana Anda dapat meningkatkannya. 

Dengan meminta feedback, Anda tidak hanya mengetahui kekuatan Anda sebagai pemimpin, tetapi juga area yang perlu diperbaiki. Mendorong tim untuk memberikan feedback secara terbuka menciptakan komunikasi yang lebih transparan dan membangun kepercayaan. 

Anda bisa meminta feedback mengenai cara Anda mengelola tim, bagaimana Anda memotivasi mereka, atau bagaimana Anda menangani konflik. Dengan cara ini, Anda dapat menyesuaikan gaya kepemimpinan Anda agar lebih sesuai dengan kebutuhan tim.

Contohnya, Seorang manajer meminta umpan balik setelah rapat mingguan, dengan bertanya, “Apakah cara saya memimpin rapat membantu kalian untuk tetap fokus?” Jika tim merasa rapat terlalu cepat atau kurang jelas, manajer bisa menyesuaikan gaya kepemimpinan dengan memberikan waktu lebih banyak untuk diskusi atau menjelaskan poin-poin lebih rinci.

Kapan Gaya Kepemimpinan Harus Diubah?

Gaya kepemimpinan yang efektif tidak selalu tetap, dan terkadang perlu disesuaikan berdasarkan perubahan dalam tim, organisasi, atau situasi yang dihadapi. Oleh karenanya, penting untuk mengenali kapan gaya kepemimpinan anda perlu diubah agar tetap relevan dan efektif.

Berikut beberapa tanda yang menjadi sinyal kapan gaya kepemimpinan anda perlu diubah!

1. Ketika Tim Merasa Kurang Termotivasi Atau Terlibat

Jika anggota tim mulai menunjukkan tanda-tanda kurangnya motivasi atau partisipasi, mungkin sudah waktunya untuk mengubah pendekatan.

Misalnya, jika Anda terlalu otoriter, beralih ke gaya yang lebih demokratis atau partisipatif bisa memberikan anggota tim lebih banyak otonomi dan rasa kepemilikan terhadap tugas mereka.

2. Jika Kinerja Tim Menurun

Jika tim tidak mencapai tujuan atau mengalami stagnasi, mungkin gaya kepemimpinan yang diterapkan tidak lagi efektif.

Pemimpin perlu juga menilai apakah gaya mereka masih sesuai dengan kebutuhan tim atau apakah mereka perlu beradaptasi dengan tantangan baru.

3. Perubahan dalam Lingkungan atau Tujuan Organisasi

Perubahan organisasi yang besar, seperti restrukturisasi atau pergeseran strategi, sering kali memerlukan perubahan dalam gaya kepemimpinan.

Misalnya, jika organisasi bergerak menuju inovasi dan pengembangan produk baru, para pemimpin mungkin perlu mengadopsi gaya yang lebih visioner atau transformasional untuk menginspirasi dan membimbing tim mereka secara efektif.

4. Evaluasi Rutin untuk Menjaga Keselarasan

Dengan secara rutin memantau dinamika tim dan kondisi organisasi, para pemimpin dapat dengan cepat mengidentifikasi kapan perubahan dalam gaya kepemimpinan diperlukan. Hal ini memastikan bahwa kinerja dan produktivitas tetap optimal.

Dalam menghadapi tantangan kepemimpinan, sangat penting bagi para pemimpin untuk terus mengevaluasi dan menyesuaikan gaya mereka agar sesuai dengan kebutuhan tim dan organisasi yang terus berkembang.

Dengan memahami kapan dan bagaimana melakukan perubahan, pemimpin dapat memaksimalkan potensi tim mereka dan mencapai tujuan dengan lebih efektif.

Jika Anda mencari panduan dalam mengembangkan gaya kepemimpinan yang sesuai dengan kebutuhan organisasi anda, Arghajata Consulting siap membantu. Mari berkolaborasi untuk menciptakan pemimpin yang lebih efektif dan tim yang lebih produktif. Hubungi kami untuk konsultasi lebih lanjut